Jumat, 22 Maret 2013

ETIKA DAN PROFESIONALISME TEKNOLOGI SISTEM INFORMASI YANG DILAKUKAN OLEH PENGGUNA, PENGELOLA, DAN PEMBUAT



Etika
Etika atau lazim juga disebut etik, berasal dari kata Yunani ETHOS yang berarti norma-norma, nilai-nilai, kaidah-kaidah dan ukuran-ukuran bagi tingkah laku manusia yang baik. Berikut adalah pengertian etika menurut para ahli:
-          Drs. Sidi Gajalba dalam sistematika filsafat : etika adalah teori tentang tingkah laku perbuatan manusia dipandang dari segi baik dan buruk, sejauh yang dapat ditentukan oleh akal.
-          Drs. H. Burhanudin Salam : etika adalah cabang filsafat yang berbicara mengenai nilai dan norma moral yang menentukan prilaku manusia dalam hidupnya
-          Drs. O.P. SIMORANGKIR : etika atau etik sebagai pandangan manusia dalam berprilaku menurut ukuran dan nilai yang baik.

PROFESIONALISME
Profesionalisme dipahami sebagai suatu kualitas yang wajib dipunyai oleh setiap eksekutif yang baik. Ciri – ciri dari profesionalisme antara lain:
-          Mempunyai keterampilan yang tinggi dalam suatu bidang serta kemahiran dalam menggunakan peralatan tertentu.
-          Mempunyai ilmu dan pengalaman serta kecerdasan dalam menganalisis suatu masalah dan peka di dalam membaca situasi cepat dan tepat serta cermat dalam mengambil keputusan terbaik atas dasar kepekaan.
-          Mempunyai sikap berorientasi ke depan sehingga punya kemampuan mengantisipasi perkembangan lingkungan yang terbentang di hadapannya.
-          Mempunyai sikap mandiri berdasarkan keyakinan akan kemampuan pribadi serta terbuka menyimak dan menghargai pendapat orang lain.

Etika dan Profesionalisme Teknologi Sistem Informasi
Etika dan profesionalisme teknologi sistem informasi merupakan norma-norma, nilai-nilai, kaidah-kaidah dan ukuran-ukuran bagi tingkah laku, keahlian atau kualitas seseorang yang profesional dari manusia yang baik dalam menggunakan Teknologi Sistem Informasi yang ada di dalam lingkungannya.

Pengguna Etika dan Profesionalisme TSI
  • Mereka yang bekerja di bidang perangkat lunak (software), seperti :
-          Sistem analis
-          Web designer
-          Web Programmer
  • Mereka yang bergelut di bidang perangkat keras (hardware). Pada lingkungan kelompok ini, terdapat pekerjaan-pekerjaan seperti:
-          Technical engineer, orang yang berkecimpung dalam bidang teknik, baik mengenai pemeliharaan maupun perbaikan perangkat sistem komputer.
-          Networking Engineer, adalah orang yang berkecimpung dalam bidang teknis jaringan komputer dari maintenance sampai pada troubleshooting-nya.
  • Mereka yang berkecimpung dalam operasional sistem informasi. Pada lingkungan kelompok ini, terdapat pekerjaan seperti :
-          EDP Operator, orang yang bertugas mengoperasikan program-program yang berhubungan dengan electronic data processing dalam lingkungan sebuah perusahaan atau organisasi lainnya.
-          System Administrator, orang yang bertugas melakukan administrasi terhadap sistem, melakukan pemeliharaan sistem, memiliki kewenangan mengatur hak akses terhadap sistem, serta hal-hal lain yang berhubungan dengan pengaturan operasional sebuah sistem.

Etika pada PTSI yang harus dilakukan oleh ‘Pengguna’

Etika yang harus dilakukan oleh pengguna teknologi sistem menghormati hak cipta orang lain dalam hal penggunaan teknologi informasi, tidak merugikan orang lain dan tidak merusak. Etika dan Moral mendapatkan perhatian yang lebih dalam penggunaan TIK, terutama dalam perangkat Lunak ( Software ). Software merupakan hasil pemikiran dan budidaya manusia. Masalah software kaitannya adalah masalah hakikat dan kekuatan hukum kepemilikan dalam menciptakan suatu kepemilikan, suatu hasil akrya baru maka perlu adanya perlindungan hukum dari pembajakan maupun illegalitas. 

Etika Dalam PTSI yang harus dilakukan oleh ‘Pengelola’

Sebagai pengelola teknologi sistem informasi, harus melaksanakan tugasnya sebagai pengelola dan tidak menyimpang dari ketentuan yang telah ditetapkan dengan menjaga kerahasiaan apa yang dikelolanya. Dalam era kini, informasi dipandang sebagai aset atau sumber yang setara dengan sumber-sumber lain dan juga mempunyai kekhususan persoalan dan pengelolaannya, sehingga diperlukan suatu manajemen khusus yaitu sistem manajemen informasi dengan pengelolanya yang khusus yaitu manajer informasi. Teknologi Informasi mempunyai pengaruh yang besar dalam kehidupan manusia.

Etika Dalam PTSI yang harus dilakukan oleh ‘Pembuat’

Pembuat, dalam hal merancang suatu teknologi informasi harus memperhatikan etika IT, tidak mengamnil ide atau info dari orang lain secara ilegal. Sebagai seorang yang profesional, kita mempunyai tanggung jawab untuk mempromosikan etika penggunaan teknologi informasi di tempat kerja. Kita mempunyai tanggung jawab manajerial. Kita harus menerima tanggung jawab secara etis seiring dengan aktivitas pekerjaan. Hal itu termasuk melaksanakan peran kita dengan baik sebagai suatu sumber daya manusia yang penting di dalam sistem bisnis dalam organisasi. Sebagai seorang manajer atau pebisnis profesional, akan jadi tanggung jawab kita untuk membuat keputusan-keputusan tentang aktivitas bisnis dan penggunaan teknologi informasi, yang mungkin mempunyai suatu dimensi etis yang harus dipertimbangkan.

Contoh Kasus Etika PTSI

Pelanggaran Etika, Teknologi Informasi dan Profesionalisme di Bidang Olahraga Sepakbola

Sepakbola menjadi olahraga yang paling di gemari di seluruh dunia. Olahraga sebelas melawan sebelas ini selalu menampilkan pesonanya tersendiri di hadapan para penonton setianya. Tidak hanya para pemain yang bertanding di dalam lapangan saja yang menjadi sorotan wasit pun sering jadi perhatian karna keputusan-keputusannya yang konrofersial.
                Istilah “wasit juga seorang manusia biasa” sudah tidak bisa diterima lagi oleh para pemain dan suporter. Seringkali akibat keputusannya yang di anggap salah menimbulkan kericuhan antar pemain dan tidak jarang pula wasitpun jadi sasaranya.
                Oleh karna itu peru adanya perubahan-perubahan yang dilakukan oleh lembaga terkait yaitu FIFA untuk menyelesaikan masalah ini. Masalah yang serin menjadi kontrofersi adalah soal pemain yang dalam posisi offside yang tidak di anggap, gol yang tidak disah kan karna dianggap belum melewati garis dan juga pelanggaran yang terjadi di belakang wasit. Berbagai opsi sudah dilakukan oleh FIFA diantaranya dengan menambah dua orang wasit yang diletakan masing-masing satu di belakan gawang untuk mengetahui posisi bola yang mengarah ke gawang sudah melewati garis atau masih di luar garis. Tapi lagi-lagi“wasit adalah manusia biasa” yang menjadi alasannya.
                Akhir-akhir ini para pakar tenologi mengusulkan untuk menggunakan teknologi dalam sebuah pertandingan sepakbola.

      Mata-Elang (Hawk-Eagle)
Mata-Elang (Hawk-Eagle) adalah sebuah teknologi  yang di usulkan para pakar tenologi pada FIFA yang di gunakan untuk menyelesaikan hasil keputusan wasit yang sering menjadi kontrofersi yaitu tentang bola yang mengarah ke gawang masuk atau tidak. Cara kerjanya adalah dengan meletakan kamera dengan sensor untuk apakah posisi bola sudah melewati garis gawang. Teknologi ini mengadopsi pada olahraga tenis lapangan.

LCD Keputusan
Berbeda dengan mata-elang yang sudah di proses oleh FIFA, LCD Keputusan hanya menjadi topik hangat di dunia maya yang mengacu pada pelanggaran-pelanggaran menjurus kasar yang dilakukan pemain di belakang wasit. Sistem seperti ini pernah dilakukan wasit saat memimpin pertandingan piala dunia antara Italia vs Prancis. Saat itu Zidane menyundul perut Materazzi dengan sengaja disaat wasit berlari membelakangi mereka. Wasit akhirnya mengkartu merah Zidane setelah melihat siaran di LCD.

3.       Side cam
Sama halnya dengan LCD keputusan, side cam juga hanya menjadi issu di dunia maya. Ini mengacu pada seringnya keputusan wasit yang menganulir gol yang di cetak dengan dalih pemain dalam posisi offside.Sebaliknya kadang wasit juga mengesahkan gol walaupun pemain dalam posisi offside.


Referensi:
-          3_Etika-Profesi-Dalam-Dunia-Teknologi1.pdf
-          http://helmishatry.web.id/berita-110-pelanggaran-etikateknologi--informasi-dan-profesionalisme-di-bidang-olahraga-sepakbola.html